Pages

Senin, 18 Oktober 2010

Komponen Dasar Elektronika

RESISTOR
Resistor adalah komponen elektronik dua kaki yang berfungsi untuk menahan arus listrik, dengan penurunan tegangan diantara kedua kakinya sesuai dengan arus yang mengalirinya, berdasarkan hukum Ohm: V = I.R
Resistor banyak digunakan pada rangkaian elektronika. Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya (tahanan) dan daya listrik yang diserapnya. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi.
Berdasar nilai tahanannya, resistor ada 2 jenis, yaitu : resistor tetap dan resistor berubah. Resistor tetap adalah resistor yang nilai tahanannya tetap. Sedangkan resistor berubah adalah resistor yang nilai tahanannya dapat berubah oleh kondisi fisik lingkungan, seperti panas-dingin, terang-gelap.
Nilai tahanan sebuah resistor tetap (lihat gambar 3) dapat ditentukan oleh lima warna gelang pada badannya. Dan setiap (kode) warna memiliki nilai tertentu seperti yang ditunjukkan pada tabel.



Cara membaca resistor
Gelang pertama menyatakan angka pertama, gelang kedua menyatakan angka kedua, gelang ketiga menyatakan jumlah nol di belakang angka kedua, dan gelang keempat menyatakan toleransi (pada resistor yang memiliki 4 gelang).
Jika resistor memiliki 5 gelang; gelang pertama menyatakan angka pertama, gelang kedua menyatakan angka kedua, gelang ketiga menyatakan angka ketiga, gelang keempat menyatakan jumlah nol di belakang angka kedua, dan gelang kelima menyatakan toleransi.
Jadi nilai tahanan suatu resistor tetap, dapat ditentukan dengan 2 cara yaitu: melalui warna gelang dan melalui pengukuran menggunakan Ohm-meter (pada AVO-meter atau multimeter). Mengenai makna dari toleransi adalah rentang nilai yang masih diperkenankan pada resistor apakah dapat digunakan atau tidak. Tanda lebih-kurang ( + 5%) berarti nilai resistor terentang dari kurang 5% hingga lebih 5% dari nilai yang ditentukan pada gelang-gelangnya. 
Contoh: resistor di atas memiliki nilai tahanan sebesar 270.000 ohm dengan toleransi + 5%. Maka batas bawah resistor : 270.000 - (5% x 270.000) = 256.500 ohm. Sedang batas atas :270.000 + (5% x 270.000) = 283.500 ohm. Jadi rentang nilai tahanan yang diperkenankan adalah 256.500 ohm hingga 283.500 ohm. Lebih kecil dari 256.500 ohm, atau lebih besar dari 283.500 ohm resistor tidak boleh digunakan.
  
RESISTOR BERUBAH                                                                                                            
Resistor berubah ada jenis potensiometer (gambar kanan atas), ada jenis trimpot (gambar samping kanan). Keduanya memiliki 3 kaki. Jika ke-3 kaki digunakan potensiometer atau trimpot berfungsi sebagai pembagi tegangan. Tetapi jika hanya 2 kaki yang digunakan (kaki tengah dan kaki sebelah kiri atau kanan), maka trimpot atau potensio berfungsi sebagai resistor yang tahanannya dapat diubah-ubah dengan cara memutar ujungnya (pada potensio), diputar pada lubangnya menggunakan obeng minus (pada trimpot).




KAPASITOR
1. Kapasitor Elektrolit
Lebih dikenal dengan nama Elko (Elektrolit Kondensator).Mempunyai dua kaki,satu kaki positif, lainnya kaki negatif (lebih pendek). Disebut elko karena memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung. Elko memiliki kapasitas terkecil sebesar 1 uF (mikro farad). Dan nilai kapasitansi tersebut tertera pada badan elko.

2. Kapasitor Keramik adalah jenis kapasitor yang terbuat dari bahan keramik. Memiliki 2 kaki, tetapi tidak polar (tidak ada kutub positif dan kutub negatif). Jadi pemasangannya bisa terbalik. Nilai kapasitansinya tertera pada badannya yang umumnya berbentuk bulat pipih, bewarna hijau atau coklat muda dan coklat tua. Jika tertera angka 103, maka nilai kapasitansinya 10 nF (nano farad). Caranya angka pertama menyatakan angka pertama, angka kedua menyatakan angka kedua, dan angka ketiga menyatakan jumlah nol di belakang angka kedua. Jadi 103 nilai kapasitansinya 10000 pF (piko farad) atau 10 nF.

0 komentar:

Posting Komentar