Pages

Jumat, 05 November 2010

Listrik Tenaga Matahari (Bagian Kedua)

     Solar panel (panel surya) sebagai komponen dasar penyusun Listrik Tenaga Surya (LTS), tersusun oleh puluhan solar sel. Sel-sel tersebut disusun secara kombinasi, yaitu seri dan paralel, tujuannya untuk mendapatkan daya listrik yang diinginkan (arus, i dan tegangan, v).
Saat ini LTS banyak dijual dalam bentuk modul (paket), yang terdiri dari solar panel, kontroler, bateraiinverter dc ke ac 220V.
Berikut adalah fungsi dari masing-masing bagian modul LTS,
      Solar panel dalam modul LTS berfungsi mengubah cahaya matahari (foton, partikel cahaya) menjadi besaran-besaran listrik (arus dan tegangan). Umumnya sebuah solar sel menghasilkan tegangan sebesar 0,2 s.d 0,5 VDC (volt dc). Sehingga dalam satu panel yang terdiri dari puluhan sel dapat menghasilkan daya listrik sebesar 20 watt peak hingga 200 watt peak, tergantung jumlah sel yang terdapat pada panel. Watt peak adalah ukuran daya puncak yang dihasilkan oleh sebuah solar panel  (dapat disebut panel surya). Dan ukuran watt peak inilah yang digunakan sebagai salah satu spesifikasi yang penting untuk menentukan harga sebuah panel surya. Menurut data terbaru (per agustus 2010) harga per watt peak adalah 32.500 rupiah. Dan kemungkinan akan terus turun di tahun depan, jika pengguna LTS di tanah air meningkat, sehingga panel surya dapat diproduksi secara massal. 
      Kontroler, berfungsi sebagai pemutus aliran listrik dari panel surya ke baterai (penyimpan), apabila baterai telah penuh. Sebaliknya kontroler akan menghubungkan aliran listrik dari panel ke baterai apabila baterai dalam keadaan 'kosong'.
     Baterai, berfungsi sebagai penyedia dan penyalur energi listrik (dalam bentuk DC) ke peralatan-peralatan listrik yang menggunakan arus-tegangan listrik DC.
     Inverter DC ke AC 220V, berfungsi menyediakan dan menyalurkan arus-tegangan listrik AC untuk peralatan-peralatan listrik yang membutuhkan arus-tegangan listrik AC, seperti lemari es, pemanas air, komputer (PC). Dan dapat pula ditambahkan sebuah MCB (Meter Circuit Breaker), yang berfungsi sebagai pemutus aliran listrik jika terjadi konsleting atau hubung singkat (sort). MCB dipasang setelah konverter dan kontroler sebelum ke peralatan-peralatan listrik rumah tinggal.

Bahan Dasar Sel Surya
       Ada 3 macam bahan dasar yang umum digunakan oleh sel surya (penyusun panel surya).
Pertama adalah monokristallin. Bahan ini memiliki efisiensi 12% sampai 14%. Bahan ini disebut-sebut sebagai bahan yang terbaik saat ini.
Kedua, jenis polikristallin atau sering disebut multikristallin, yang terbuat dari kristal silikon dengan efisiensi 10% hingga 12%.
Ketiga adalah jenis amorphous, yang berbentuk film tipis dengan efisiensi 4% sampai 6%. Jenis ini banyak dipakai di kalkulator, jam digital, atau mainan anak.
Keempat adalah jenis Gallium Arsenide (GaAs). Yang efisiensinya meningkat pada temperatur tinggi, dengan menghasilkan arus DC sebesar 3,5 A dan tegangan sebesar 0,4 VDC hingga 0,5 VDC.
      Di pasaran Indonesia lebih banyak dijual yang jenis pertama, panel surya monokristallin dengan efisiensi 12% hingga 14%. Dengan harga satu panel 50 watt peak (buatan Jepang) sebesar 1,7 juta hingga 2 juta rupiah. Sedang panel produksi Cina bisa lebih murah.

5 komentar:

  1. Kalo seharian mendung gimana ?

    BalasHapus
  2. kalo ngga gelap gulita masih ada daya listrik yang dihasilkan Bro.

    BalasHapus
  3. ada, tapi masih belum sempat di posting nih.

    BalasHapus
  4. pak tolong di jelasin lebih detail bisa ga??
    masih bingung soalnya

    BalasHapus